Ringkasan Proyek
Arca Group mendapatkan kepercayaan melaksanakan kegiatan Perencanaan DED Irigasi (Detail Engineering Desain) yang merupakan tahap penting dalam suatu proyek irigasi yang mengacu pada desain teknis yang rinci untuk pembangunan sistem irigasi. Perencanaan ini mencakup banyak aspek teknis yang perlu diperhatikan agar sistem irigasi dapat berfungsi dengan baik dan efisien.
Adapun komponen utama yang ada dalam perencanaan DED Irigasi dan bangunan air disungai meliputi:
1. Bendung dan Pintu Air: Desain bendung untuk mengatur aliran air dan pintu air yang berfungi untuk mendistribusikan aliran air yang merata.
2. Saluran Primer, Sekunder, dan Tersier: Perencanaan dimensi dengan kapasitas saluran utama dan saluran distribusi air.
3. Hidrologi dan Hidrolika :
- Analisis Debit Air: Menghitung debit aliran berdasarkan data curah hujan dan karakteristik daerah.
- Perhitungan Dimensi Saluran: Menentukan ukuran saluran (lebar, kedalaman, dan kemiringan) berdasarkan kebutuhan aliran air dan kapasitas.
- Perhitungan Kecepatan Aliran: Mengatur kecepatan aliran agar sesuai dengan kapasitas saluran dan tidak menyebabkan kerusakan.
4. Studi Lokasi dan Kondisi Eksisting: Termasuk survei topografi, Soil, dan hidrologi di kawasan yang akan dilayani pada sistem irigasi.
Jenis-jenis Bangunan Air di Sungai:
1. Bendung: Bangunan yang melintang sungai untuk menaikkan muka air, digunakan untuk irigasi atau pembangkit listrik.
2. Bendungan (Dam): Bangunan yang lebih besar dari bendung, digunakan untuk menyimpan air dalam jumlah besar.
3. Tanggul: Bangunan yang berfungsi untuk melindungi daerah di sekitar sungai dari banjir.
4. Krib: Bangunan yang berfungsi untuk mengatur aliran air di sungai, mencegah erosi, dan membantu pembentukan pulau.
5. Pintu Air: Bangunan yang berfungsi untuk mengatur debit aliran air di sungai.
6. Ambang (Groundsill): Bangunan yang berfungsi untuk meningkatkan kedalaman sungai.
Perencanaan Jalan dan Jembatan
Proses yang kompleks yang melibatkan beberapa tahap, mulai dari identifikasi kebutuhan hingga implementasi. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan jalan dan jembatan:
1. Identifikasi Kebutuhan
- Analisis lalu lintas: Identifikasi pola lalu lintas, volume lalu lintas, dan jenis kendaraan yang akan menggunakan jalan dan jembatan.
- Kebutuhan masyarakat: Identifikasi kebutuhan masyarakat, seperti aksesibilitas, keselamatan, dan kenyamanan.
2. Desain Jalan
- Desain geometrik: Desain geometrik jalan, seperti lebar jalan, kemiringan, dan tikungan.
- Desain struktur: Desain struktur jalan, seperti jembatan, gorong-gorong, dan drainase.
- Desain keselamatan: Desain keselamatan jalan, seperti marka jalan, rambu lalu lintas, dan sistem keselamatan.
3. Desain Jembatan
- Desain struktur: Desain struktur jembatan, seperti jenis jembatan, bahan, dan dimensi.
- Desain fondasi: Desain fondasi jembatan, seperti jenis fondasi dan kedalaman.
- Desain keselamatan: Desain keselamatan jembatan, seperti sistem keselamatan dan evakuasi.
4. Analisis Dampak Lingkungan
- Dampak lingkungan: Identifikasi potensi dampak lingkungan, seperti polusi udara, kebisingan, dan kerusakan habitat.
- Mitigasi dampak: Identifikasi langkah-langkah mitigasi dampak lingkungan, seperti penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah.
5. Implementasi
- Pembangunan jalan dan jembatan: Laksanakan pembangunan jalan dan jembatan sesuai dengan desain yang telah dipilih.
- Pengawasan: Awasi pelaksanaan pembangunan jalan dan jembatan untuk memastikan kualitas dan keselamatan.
6. Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin: Lakukan pemeliharaan rutin jalan dan jembatan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna.
- Perbaikan: Lakukan perbaikan jalan dan jembatan jika diperlukan untuk memastikan kualitas dan keselamatan.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, perencanaan jalan dan jembatan dapat dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga menghasilkan infrastruktur yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Proses yang kompleks yang melibatkan beberapa tahap, mulai dari identifikasi kebutuhan hingga implementasi. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan SPAM:
1. Identifikasi Kebutuhan
- Kebutuhan air minum: Identifikasi kebutuhan air minum masyarakat, termasuk jumlah penduduk, kepadatan penduduk, dan aktivitas ekonomi.
- Sumber air: Identifikasi sumber air yang tersedia, seperti air tanah, air permukaan, atau air hujan.
2. Desain Sistem
- Desain sumber air: Desain sumber air, seperti sumur, intake, atau reservoir.
- Desain pengolahan air: Desain pengolahan air, seperti proses pengolahan fisik, kimia, atau biologi.
- Desain distribusi air: Desain distribusi air, seperti pipa, pompa, dan reservoir.
3. Analisis Kualitas Air
- Kualitas air sumber: Analisis kualitas air sumber untuk menentukan jenis pengolahan yang diperlukan.
- Kualitas air olahan: Analisis kualitas air olahan untuk memastikan bahwa air minum yang dihasilkan memenuhi standar kualitas.
4. Implementasi
- Pembangunan infrastruktur: Laksanakan pembangunan infrastruktur SPAM, seperti sumur, intake, reservoir, dan pipa.
- Pengoperasian sistem: Laksanakan pengoperasian sistem SPAM, termasuk pengolahan air, distribusi air, dan pemeliharaan.
5. Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin: Lakukan pemeliharaan rutin sistem SPAM untuk memastikan kualitas air minum dan keselamatan pengguna.
- Perbaikan: Lakukan perbaikan sistem SPAM jika diperlukan untuk memastikan kualitas dan keselamatan.
6. Aspek Lingkungan
- Dampak lingkungan: Identifikasi potensi dampak lingkungan, seperti polusi air, tanah, atau udara.
- Mitigasi dampak: Identifikasi langkah-langkah mitigasi dampak lingkungan, seperti penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pengelolaan limbah.
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek tersebut, perencanaan SPAM dapat dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga menghasilkan sistem penyediaan air minum yang aman, sehat, dan berkelanjutan.
Dengan pengalaman dan serta berkomitmen tinggi, Arca Group telah melaksanakan berbagai proyek Jasa Desain Perencanaan & RAB pada instansi sebagai berikut :
1. Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera II
2. Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara
3. Dinas SDA BMBK Kota Medan
4. Dinas SDA BMBK Deli Serdang
5. Dinas PUPR Langkat
6. Dinas PUPR Serdang Berdagai
7. Dinas PUPR Asahan
8. Dinas PUPR Padang Lawas Utara